Sebuah pabrik untuk mengolah barang mentah menjadi barang jadi tentu membutuhkan manajemen produksi yang efektif dan efisien.
Tujuannya supaya setiap karyawan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, dan semuanya sesuai dengan standard SOP yang ditentukan.
Konten:
Apa yang dimaksud dengan manajemen produksi?
Manajemen adalah cara mengatur orang lain supaya mau membantu untuk mencapai tujuan kita.
Produksi adalah aktivitas mengubah nilai suatu barang menjadi lebih tinggi.
Manajemen produksi adalah aktivitas menata suatu proses mengubah barang mentah (bahan baku) menjadi produk akhir yang siap digunakan / dijual.
Jadi intinya, manajemen produksi mengatur bagaimana aktivitas produksi.
Pengertian manajemen produksi menurut para ahli
Berikut adalah pendapat ahli mengenai definisi manajemen produksi:
1. Manajemen produksi menurut Sofyan Assauri
Kegiatan untuk mengkoordinasikan dan mengatur segala sumber daya: manusia, dana, bahan dengan efektif dan efisien dengan tujuan menambah nilai guna sebuah jasa dan barang.
2. Manajemen produksi menurut Heizer dan Reider
Rangkaian proses kegiatan untuk menghasilkan sebuah nilai dalam bentuk jasa dan barang, dengan cara mengubah input menjadi suatu output.
3. Manajemen produksi menurut Handoko
Segala usaha pengelolaan dengan maksimal menggunakan sumber daya produksi (tenaga kerja, alat, mesin, bahan mentah, dll), dimana ada proses mengubah (transformasi) bahan mentah dan tenaga kerja menjadi produk barang atau jasa.
4. Manajemen produksi menurut Irham Fahmi
Ilmu manajemen yang mempelajari dengan menyeluruh cara pihak manajemen produksi perusahaan memakai ilmu serta seni yang dipunyai untuk mengatur dan mengarahkan oran supaya mencapai hasil produksi yang ditetapkan.
Mengapa manajemen produksi itu penting?
Paling tidak ada 7 tujuan manajemen produksi, yaitu:
1. Membantu mencapai tujuan perusahaan
Produksi dilakukan supaya ada barang atau jasa yang bisa dijual ke calon customer, tujuannya supaya perusahaan mendapatkan untung yang banyak.
Untuk memastikan proses produksi berjalan lancar, tentu dibutuhkan SOP yang jelas dalam manajemen produksi.
2. Membuat inovasi produk
Dalam fungsi manajemen, ada proses evaluasi.
Hasil dari evaluasi inilah yang dijadikan dasar untuk membuat produk baru dengan kualitas yang lebih baik dari masa ke masa.
Inovasi inilah yang membuat perusahaan tetap bertahan dan mampu mempertahankan pelanggan yang telah loyal.
3. Meningkatkan citra ke konsumen
Dengan hasil produk atau jasa yang baik, maka tingkat kepuasan konsumen dengan brand perusahaan akan naik. Imbasnya citra dan nilai perusahaan menjadi naik di mata konsumen.
Efeknya? Perusahaan bisa menjual produk lebih banyak dan lebih mahal lagi. Contohnya adalah Apple, barang apapun yang dijual Apple pasti laku dan mahal untuk saat ini.
4. Mudah berkompetisi
Jika barang yang dibuat itu berkualitas, maka barang dan jasa tersebut akan mudah di terima pasar. Apalagi jika harganya murah.
Itulah pentingnya manajemen produksi, membuat produk bagus harga murah.
5. Mempermudah divisi lain
Dengan membuat manajemen produksi yang baik, maka divisi lain akan dipermudah.
Contoh, bagian marketing tentu lebih mudah menjual barang berkualitas dibanding dengan produk yang asal jadi.
Imbasnya ada di penjualan naik, dan divisi finance mendapatkan pemasukan yang lebih banyak, kemudian dengan hasil evaluasi manajemen produksi bisa mengurangi ongkos produksi tanpa mengurangi kualitas barang.
6. Membuat perusahaan menjadi berkembang cepat
Efek dari barang bagus, harga murah adalah penjualan naik dan keuntungan perusahaan juga naik.
Karena keuntungan naik, maka perusahaan bisa berekspansi mengembangkan bisnisnya menjadi lebih cepat.
7. Meminimalisir pengeluaran
Prinsip ekonomi adalah dengan modal seminimal mungkin tapi untung semaksimal mungkin.
Bagian manajemen produksi inilah yang memegang peranan penting, karena merekalah yang tahu proses pencarian bahan baku hingga ke pengolahannya.
Dengan evaluasi mendalam maka akan ditemukan inovasi-inovasi produksi yang mampu memangkas harga produksi.
Apa contoh manajemen produksi?
Berikut ini adalah contoh manajemen produksi di suatu perusahaan manufaktur:
Di perusahaan manufaktor pengolahan besi, ada manajer produksi baru yang masuk. Pada saat awal masuk, dia meminta laporan dari lima divisi yaitu: manajemen, keuangan, perawatan, kontrol kualitas dan proses produksi.
Dengan data laporan yang diberikan, maka dia mencoba membuat efisiensi di bidang produksi, yaitu: pengurangan karyawan yang tidak produktif, memaksimalkan bahan baku yang ada, serta meningkatkan standard pengawasan.
Hal ini memicu pengurangan pengeluaran perusahaan sebesar 20% dan meningkatkan produktivitas hingga 50%.
Adapun contoh proses produksi lain adalah:
- Proses analitik (mengubah minyak bumi mentah menjadi minyak jadi, seperti premium, pertamax)
- Proses fabrikasi (perusahaan mebel)
- Proses ekstraktif (tambang minyak dan batu bara)
Apa fungsi manajemen produksi?
Ada empat fungsi utama manajemen produksi menurut Sofian Assauri, yaitu:
1. Membuat perencanaan
Pertama adalah membuat planning, tanpa adanya perencanaan maka semua stakeholder tidak akan tahu apa yang harus dilakukan.
Perencanaan ini berupa perencanaan pembelian bahan baku, produksi, pengawasan, hingga rencana bagaimana cara menjual barang yang sudah jadi.
Dengan perencanaan yang detail, maka memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
2. Proses pengolahan
Setelah membuat perencanaan, maka selanjutnya adalah proses produksi pengolahan.
Yaitu mengubah barang mentah menjadi barang jadi dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada.
3. Jasa penunjang
Lengkapi segala fasilitas yang bisa menunjang proses pengolahan.
Misal membuat suasana kantor atau pabrik menjadi kondusif, berikan waktu istirahat dan sholat yang cukup untuk karyawan. Faktor penunjang ini juga bisa berpengaruh signifikan ke proses produksi.
4. Pengawasan
Untuk memastikan segala proses dapat berjalan dengan maksimal, maka diperlukan pengawasan yang ketat supaya tujuan perusahaan dapat tercapai.
Apa saja ruang lingkup manajemen produksi?
Ada tiga kategori dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang termasuk ruang lingkup manajemen produksi, yaitu:
1. Kebijakan atau keputusan mengenai desain
Pertama adalah pengambilan keputusan tentang desain perusahaan. Desain ini bersifat menyeluruh, seperti:
- Desain produk yang akan dibuat
- Desain metode dan teknologi yang digunakan
- Desain strategi marketing
- Desain lokasi dan tata letak pabrik
2. Kebijakan atau keputusan mengenai transformasi
Keputusan transformasi bersifat jangka pendek, biasanya berjangka beberapa bulan. Biasanya berkaitan dengan hal taktis dan operasional produksi. Contoh kebijakan transformasi:
- Jadwal giliran / shift kerja
- Jadwal penyerahan laporan
- Anggaran produksi / pengeluaran bulanan
3. Kebijakan atau keputusan mengenai perbaikan
Terakhir adalah keputusan tentang maintenance untuk melakukan perbaikan dan perawatan secara rutin dalam periode waktu tertentu.
Yang termasuk dalam kebijakan ini adalah perbaikan kualitas, keefesienan produksi, perawatan mesin, dll.
Sekian pembahasn lengkap mengenai manajemen produksi suatu peruasahaan. Semoga bermanfaat!