Pengertian Manajemen Tradisional adalah: Struktur, Rancangan Kerja

Definisi Manajemen Tradisional

Pengertian manajemen tradisional adalah sistem dalam manajemen yang berperan penting sebagai orang pada posisi agar dapat mempertahankan status quo dan mengendalikan bawahannya agar mematuhi aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pada Saat ini perkembangan usaha semakin meningkat guna untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat. Yang mana dapat kita lihat dari banyak perusahan baru yang punya kualitas serta produk yang disenangi masyarakat.

Yang mana pada awal berdirinya perusahaan kita akan menganggap keuntungan sebagai tujuan utama. Sehingga akan menghalalkan semua cara untuk mendapat keuntungan

Dan bila kita lihat bahwa keuntungan yang diperoleh bukanlah hasil dari satu pihak melainkan dari karya banyak orang yang membuat produk perusahaan yang disenangi oleh masyarakat. Yang mana produk tersebut berkualitas, menarik, dan harga relatif terjangkau.

Untuk itu maka diperlukan adanya kerja sama yang baik. Nah untuk memperoleh produk yang baik maka diperlukan pula manajemen yang baik pula dalam menjalankan fungsi mnajemen yang berupa perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan serta memecahkan masalah. Dan salah satunya adalah manajemen tradisional.

Sesuai dengan kutipan dari tember-lio.blogspot.co.id, manajemen tradisional merupakan manajer untuk dapat menyelasaikan masalah berdasarkan tindakan yang diambilnya dimasa lalu, atau dapat dikatakan mengikuti tradisi yang sudah berjalan sebelumnya.

Struktur Tingkatan Manajemen

Yang mana pada sistem ini punya sebuah struktur pembagian tingkatan sesuai dengan tingkatan posisi yang biasanya kita sebut dengan piramida,

  1. Top Management, merupakan orang-orang yang punya tanggungjawab dengan keberhasilan misi dari suatu organisasi.
  2. Midle Management, adalah penghubung kebijakan pemimpin tingkat atas dengan keperluan pemimpin tingkat bawah.
  3. Lower Management, yang mana secara langsung menangani tugas-tugas yang operasional dan oleh karenanya mereka membutuhkan kecakapan serta ketrampilan yang lebih.

Sistem manajemen tradisional ini manajer dipandang berperan penting sebagai orang pada posisi agar dapat mempertahankan status quo dan mengendalikan bawahannya agar mematuhi aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Manajemen Tradisional
selasaikan tugasmu secepat mungkin (image : google)

Nah paradigma improvement sendiri telah banyak mengubah pandanag terhadap pearan dari manajer tersebut.

Yang sekarang ini peran manajer adalah menentang status quo agar mendapat tujuan improvement yang punya sifat strategik, yang mana juga manajer dapat secara konsisten melaksakan sistem yang telah ada agar memenuhi tuntutan pada saat ini.

Rancangan Kerja Manajemen Tradisional

Adapun rancangan kerja dari manajemen tradisional yaitu:

  1. Adanya perbedaan yang mencolok tentang pekerjaan thinking serta doing.
  2. Manajer serta staf pembantunya punya tanggungjawab agar menentukan kewajiban pekerja, prosedur serta metode untuk pelaksanaan pekerjaan, merinci mekanisme kerja, menetukan langkah yang harus diambil, serta aturan yang harus ditaati.
  3. Hal yang tak termasuk dalam uraian tugasnya diserahkan kepada pemimipin.
  4. Karyawan harus meminta petunjuk dari pemimpin dalam menanggapi persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan.
  5. Hubungan pekerjaan bersifat kaku antara anggota dengan atasan.
  6. Hubungan kerja antar anggota juga dikendalikan oleh secara ketat oleh aturan yang bersifat formal serta terkontrol dan juga ketat.
  7. Mekanisme hubungan kerja serta pertanggungjawaban adalah kewajiban atasan, sementara anggota diharapkan memetuhi aturan yang telah ada.

Adapun teori yang berkembang dalam manajemen tradisional ini yaitu:

  • SDM dianggap sebagai fungsi produksi yang sangat berguna bagi produktifitas.
  • SDM juga dianggap punya banyak sifat negatif
  • Uang merupakan alasan utama seseorang untuk bekerja

Nah bila kita lihat dari definisi tersebut maka sistem tersebut kurang cocok dan efektif untuk digunakan, hal ini dikarenakan adanya tingkatan struktur posisi yang man yang tinggilah yang dapat mengatur dan memberikan perintah kepada bawahannya.

Hal ini menghambat dan juga terputusnya ide-ide dari bawahan, dan bawahan hanya menuruti perintah dari atasan. Hal tersebut berakibat pada hubungan bawahan serta atasan yang bersifat kaku, ini juga sanagt berbahaya bagi perusahaan itu sendiri.

Demikianlah penjelasan tentang manajemen tradisonal, semoga bermanfaat bagi ita semua. Sampai jumpa pada artikel yang selanjutnya.


Leave a Comment

Tutup Iklan