Pengertian Marketing Myopia adalah: Faktor Kegagalan, Tips

Mendengar kata miopi apa yang ada dalam pikiran anda? kita pernah mendengar kata miopi sebagai kemampuan mata yang kurang mampu melihat benda dalam jarak jauh atau biasa disebut rabun jauh.

Lalu apa hubungannya dengan marketing? Dalam artikel ini akan dibahas apa itu marketing miopi dan bagaimana caranya memanfaatkan marketing miopi agar produk anda laku terus. Selamat membaca.

Konten:

Definisi Marketing Myopia

Dalam situs businessdictionary.com disebutkan bahwa marketing myopia adalah peninjauan secara singkat dan mendalam terhadap tujuan utama marketing untuk memuaskan pelanggan yang hasilnya akan digunakan untuk mengikuti perkembangan industri tersebut.

Konsep dari marketing miopia ini pertama dibahas dalam artikel “Marketing Myopia” tahun 1960 oleh Profesor Of Marketing Harvard Business School, Theodore C. Levitt (1925-2006). Dalam artikel tersebut beliau menyebutkan sebuah perusahaan mengalami ketertinggalan karena sering melewatkan pertanyaan penting yang harus dijawab yaitu ” What business are we in?” – Bisnis apa yang kita lakukan?.

Seperti yang dikutip dari hbr.org, dalam perkembangannya setiap industri dapat dikatakan sebagai industri yang tumbuh berdasarkan keunggulan dari produk yang ditawarkan.

Tapi dalam beberapa kasus, industri tersebut malah bangkut akibat mismanagement. Kebanyakan dari mereka menerapkan konsep selling bukan marketing, padahal keduanya memilik fokus yang berbeda. Selling atau penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, sedangkan marketing berfokus pada kebutuhan pelanggan.

artikel terkait : Marketing Sales Integrasi Kesuksesan

Sebagai contoh industri kereta api yang runtuh akibat sempitnya sudut pandang pasar. Runtuhnya kereta api bukan karena menurunnya permintaan pelanggan atau pelanggan yang beralih ke transportasi lain seperti pesawat, mobil dan kapal, melainkan karena mereka mengira hanya berada pada bisnis kereta api bukan bisnis transportasi.

Mereka fokus terhadap bisnis kereta api ketimbang bisnis transportasi, sebagaimana fokus terhadap produk ketimbang pelanggan yang akibatnya industri mereka malah menurun bahkan hancur.

Faktor Kegagalan


Marketing Myopia ini harus anda terapkan agar anda terhindar dari kegagalan untuk melihat secara keselurhan konteks sosial yang mempengaruhi pengambilan keputusan bisnis. Biasanya keadaan ini terjadi akibat tiga kejadian yang saling berkaitan ini

  1. hanya berfokus pada pelanggan dengan mengesampingkan kebijakan lain
  2. definisi sempit terhadap pelenggan dan kebutuhan mereka
  3. kegagalan mengetahui perubahan konteks sosial bisnis yang sangt membutuhkan perhatian khusus dalam penanganannya.

Pandangan sempit tersebut umum terjadi karena kebanyakan orang merasa tidak bisa memprediksikan masa depan. Meskipun ini keresahan yang umum, anda masih dapat menggunakan berbagai tehnik untuk memprediksi perkembangan dimasa depan dengan sebaik mungkin.

artikel terkait : Marketing Analysis, Cara Tepat Tingkatkan Produktifitas

Tips Marketing Myopia

Agar tidak terjerumus pada hal tersebut anda perlu berhati-hati terhadap 4 hal berikut :

  1. Keyakinan bahwa pertumbuhan terjamin oleh perluasan dan populasi lebih makmur.
  2. Keyakinan bahwa tidak ada pengganti yang kompetitif untuk produk utama industri.
  3. Terlalu banyak kepercayaan pada produksi massal dan keuntungan dari menurunnya unit biaya ketika output meningkat.
  4. Terlalu fokus terhadap produk yang dapat dikendalikan secara eksperimen sains, dapat ditingkatkan, dan dapat dilakukan  pengurangan biaya produksi ilmiahnya.

Karena itu dalam prakteknya diperlukan adanya lingkup yang lebih besar dari peluang sebagai perubahan industri. Ini melatih manajer untuk melihat melampaui kegiatan bisnis mereka saat ini dan berpikir “di luar kotak”. George Steiner (1979) adalah salah satu dari banyak di garis panjang pengagum yang mengutip contoh Levitt yang terkenal seperti kereta diatas.

Jika produsen kereta cambuk pada tahun 1910 didefinisikan bisnisnya sebagai “bisnis transportasi pemula,” mereka mungkin telah mampu membuat lompatan kreatif yang diperlukan untuk pindah ke bisnis mobil ketika perubahan teknologi menuntut hal itu.

artikel terkait : Cara Mengelola Manajemen Bisnis secara Efektif

Bagi perusahaan untuk memastikan evolusi lanjutan, mereka harus menentukan industri mereka secara luas untuk mengambil keuntungan dari peluang pertumbuhan. Mereka harus memastikan dan bertindak atas kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka, bukan pada bagaimana produk mereka nantinya. Singkatnya, cara terbaik bagi perusahaan untuk menjadi beruntung adalah untuk membuat keberuntungan sendiri.

Sebuah organisasi harus belajar untuk berpikir sendiri tidak memproduksi barang atau jasa tetapi sebagai melakukan hal-hal yang akan membuat orang ingin melakukan bisnis dengan apa yang ditawarkan. Dan dalam setiap kasus, kepala eksekutif bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mencerminkan misi ini.

itulah beberapa kiat bagaimana anda bisa menerapkan markeitng myopia yang sekaligus menjadi akhir dari artikel ini semoga dapat bermanfaat terima kasih.


Leave a Comment

Tutup Iklan