Dalam implementasi manajemen tentu tidak mudah.
Apalagi jika organisasi perusahaanya semakin kompleks, maka tentu ada banyak proses manajemen yang perlu diperhatikan dan dilakukan.
Proses manajemen ini berbentuk siklus yang dilakukan berulang-ulang. Lebih detailnya berikut penjabarannya.
Konten:
Apa definisi umum proses manajemen?
Pengertian proses manajemen adalah siklus kegiatan dasar yang dilakukan berulang-ulang di dalam suatu manajemen, proses tersebut adalah: planning, organizing, implementasi, evaluasi.
Sebuah hasil tidak akan diperoleh tanpa melalui proses.
Hampir tidak ada hal yang tiba-tiba bisa kita dapatkan tanpa ada proses, tentu saja itu juga berlaku dalam manajemen.
Dalam kegiatan ini peran seorang manager sangat penting untuk memastikan setiap proses manajemen dapat berjalan dengan baik.
Apa proses manajemen menurut para ahli?
Ada proses manajemen menurut ahli, antara lain:
1. William M. Fox
Menurut William M. Fox, proses manajemen adalah:
- Perencanaan,
- Pengorganisasian,
- Pengendalian
2. Gulick dan Urwick
Proses manajemen menurut Gulick dan Urwick, adalah:
- Perencanaan,
- Pengorganisasian,
- Staffing,
- Pengarahan,
- Koordinasi,
- Pelaporan dan
- Penganggaran.
3. Henri Fayol
Management process menurut Henri Fayol, adalah:
- Perencanaan,
- Pengorganisasian,
- Pengendalian,
- Koordinasi
4. Koontz dan O’Donnell
Proses management menurut Koontz dan O’Donnell:
- Perencanaan,
- Pengorganisasian,
- Staffing,
- Pengarahan,
- Pengendalian
5. Ernest Dale
Manajemen proses menurut Ernest Dale:
- Perencanaan,
- Pengorganisasian,
- Staffing,
- Pengarahan,
- Pengendalian,
- Inovasi,
- Representasi
Apa saja proses dalam manajemen?
Nah dari berbagai jenis manajemen yang kita kenal semuanya tidak akan jauh dari empat proses umum dari sebuah manajemen yaitu :
- Perencanaan dan Pengambilan Keputusan (Planning and decision making)
- Pengorganisasian (Organizing)
- Memimpin / Membimbing (Leading)
- Pengendalian (Controlling)
1. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan: Penentuan Program Aksi
Tahap pertama yang harus dan wajib dilakukan adalah planning atau perencanaan.
Planning adalah kegiatan merencanakan tujuan dan aksi yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk sekarang dan masa depan.
Jadi, dalam tahap ini visi dan misi perusahaan harus ditentukan.
Visi adalah tujuan jangka panjang yang akan dicapai. Sedangkan misi adalah cara yang dilakukan untuk mencapai visi tersebut.
Karena, jika visi dan tujuan tidak ditentukan maka semuanya akan melakukan pekerjaan yang tidak jelas, karena tidak tahu apa yang ingin dicapai.
Setelah tujuan ditentukan, maka semuanya akan membuat sebuah job desc atau daftar kerjaan yang harus dilakukan setiap harinya guna mencapai tujuan tersebut.
Semakin detail job desc maka semakin baik, karena lebih mudah dalam melakukan pengukuran kinerjanya.
2. Organizing: Aktivitas Koordinasi dan Sumber Daya
Setelah planning dibuat, maka selanjutnya adalah pengorganisasiannya.
Organizing adalah proses pemberian tugas kepada sumber daya manusia yang ada.
Tahap ini juga tidak kalah penting. Karena, jika staffing (penempatan) tidak tepat maka job desc yang telah dibuat bisa tidak terselesaikan. Untuk itu, penting adanya identifikasi kemampuan dari setiap karyawan.
Jangan sampai, karyawan yang kemampuannya rata-rata diberi tugas yang sulit dan strategic.
Tugas organizing ini biasa dilakukan oleh seorang manager.
3. Memimpin: Mengelola dan Memotivasi Orang
Ketiga adalah kepemimpinan.
Jika pemimpinnya tidak kompeten, maka sebagus apapun karyawan tidak bisa menampilkan performa terbaik.
Untuk itu, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan mengatur dan memberikan motivasi karyawan yang ada dibawahnya.
Manager harus bisa membuat sebuah komitmen yang bisa dipegang, baik oleh manager itu sendiri dan karyawannya. Dengan komitmen yang kuat, maka tujuan yang sudah diplanning maka bisa lebih cepat akan dicapai.
Secara singkat, ada tiga tahap pengarahan oleh pemimpin, yaitu:
- Directing, yaitu memberikan pengarahan ke bawahan
- Influencing, mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih baik
- Motivating, memberikan motivasi kepada karyawan supaya kinerjanya terjaga
4. Mengontrol: Pemantauan dan Evaluasi kegiatan
Terakhir adalah controlling. Dalam tahap ini juga dilakukan proses evaluasi yang menyeluruh.
Controlling adalah mengukur, membandingkan, menemukan penyimpangan dan memperbaiki kegiatan organisasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan atau sasaran.
Kegiatan pengendalian umumnya berhubungan dengan pengukuran prestasi atau hasil dari tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan.
Terdapat beberapa sarana untuk melakukan kontrol, seperti anggaran biaya, catatan pemeriksaan, dan catatan dari jam kerja yang hilang, umumnya sering kita temui. Setiap ukuran juga menunjukkan apakah rencana bekerja dapat menghasilkan.
Jika penyimpangan bertahan, maka koreksi harus dilakukan. Setiap kali hasil yang ditemukan berbeda dari tindakan yang direncanakan, orang yang bertanggung jawab harus diidentifikasi dan tindakan yang diperlukan harus diambil untuk meningkatkan kinerja.
Dengan demikian hasil bisa kita tentukan dengan cara mengendalikan apa yang orang lakukan. Pengendalian adalah fungsi penting setidaknya dari sebuah proses manajemen.
Seperti yang dikatakan dalam pepatah, “perencanaan tanpa pengendalian tidak berguna”. Singkatnya, kita dapat mengatakan controlling memungkinkan pencapaian rencana.
Nah itulah tadi sedikit tentang empat proses manajemen yang pada umumnya dilalui pada semua jenis manajemen. Semua proses tersebut saling berkitan dan sangat menentukan keerhasilna mencapai tujuan.
Cukup sekian dan semoga dapat bermanfaat, terima kasih banyak. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.