Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi – Tubuh manusia diciptakan tuhan dengan sistem kerja yang luar biasa menakjubkan. Mulai dari sistem pernapasan hingga sistem kerja otak yang sangat kompleks. Buktinya sudah puluhan tahun penelitian untuk membuat sistem serupa namun mendekati pun masih belum berhasil.

Sistem tidak saja ada pada tubuh manusia. Ada banyak sistem juga yang dibuat oleh manusia. Seperti sistem yang bekerja pada gadget anda saat ini merupakan salah satu contoh sistem. Jadi apa pengertian sistem ini?

Definisi Sistem

Menurut kamus cambridge, sistem adalah himpunan dari berbagai hal ataupun alat yang bekerja bersama. Arti lain dari sistem juga adalah cara untuk melakukan sesuatu. Seperti sistem pendaftaran yang harus melalui berbagai tahap.

Artikel Terkait : Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Manfaat dari sistem ini terutama sistem buatan manusia adalah menyederhanakan cara kerja yang butuh ketelitian besar sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan. Selain itu agar suatu hal dapat berjalan dengan baik.

Sistem ini dapat diadopsi kedalam akuntansi. Tidak lain karena akuntansi memerlukan banyak cara untuk membuat laporan sehingga jika sembarangan cara yang dilakukan maka laporan nya akan berantakan. Untuk jelasnya mari kita lihat pengertian dari sistem akuntansi ini.

Definisi Umum Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi merupakan metode dan juga prosedur untuk mencatat dan juga melaporkan informasi keuangan yang disediakan untuk perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar tentu saja akan sangat kompleks.

Kompleksitas sistem tersebut biasanya disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang bagi suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan juga termasuk di dalamnya.

Sistem akuntansi sendiri terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat yang digunakan untuk sebuah pencatatan, pelaporan dan juga prosedur yang digunakan oleh pihak perusahaan guna mencatat berbagai macam transaksi serta melaporkan hasilnya.

Tahap Sistem Akuntansi

Selain itu, perlu diketahui bahwa operasi pada suatu sistem akuntansi akan meliputi sebanyak 3 tahapan yakni sebagai berikut:

  1. Pertama harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik itu tentang jumlah fisik ataupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya yang masih berkaitan dengan transaksi perusahaan.
  2. Kedua harus mengelompokkan dan juga mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti transaksi ke dalam catatan-catatan akuntansi yang ada
  3. Ketiga harus dapat meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi dalam bentuk laporan-laporan bagi manajemen dan juga pihak-pihak lain yang mempunyai kepentingan.

Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Ahli

Berikut adalah beberapa pengertian sistem akuntansi menurut ahli yang perlu diketahui:

1. Warren, Reeve, Fees

Menurut Warren, Reeve, Fees yang sudah diterjemahkan oleh Aria Farahwati dalam Accounting (2005: 234) sistem akuntansi merupakan suatu metode yang disertasi dengan prosedur guna mengumpulkan, mengikhtisarkan, mengklasifikasikan, dan juga melaporkan sebuah atau beberapa informasi kegiatan usaha (operasional) dan keuangan pada perusahaan tertentu.

2. Mulyadi

Menurut Mulyadi sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan hasil laporan yang telah dikoordinasi sedemikian rupa hingga bisa menyediakan informasi keuangan yang memudahkan pihak manajemen dalam melakukan pengelolaan terhadap perusahaan.

3. Thesaurus

Menurut Thesaurus sistem akuntansi adalah daftar kronologis pemegang buku untuk debit dan mengkredit dari bisnis yang merupakan bagian dari buku rekening.

Dari uraian diatas maka bisa disimpulkan bahwa sistem akuntansi digunakan untuk menyediakan suatu hal berupa informasi keuangan yang memang dibutuhkan para pemakai informasi seperti manajemen di suatu perusahaan untuk mempermudah dalam melakukan pengelolaan terhadap perusahaan.

Unsur Sistem Akuntansi

Selanjutnya ada unsur sistem akuntansi yang juga perlu diketahui. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Formulir

Formulir, adapun formulir ini merupakan dokumen yang bisa digunakan untuk mencatat ataupun merekam kejadian transaksi. Di dalam formulir akan terdapat data transaksi. Ini akan dijadikan dasar dalam pencatatan. Hal ini memang menjadi unsur penting dalam sistem akuntansi.

2. Jurnal

Jurnal, adapun jurnal ini merupakan catatan akuntansi yang dilakukan guna mencatat, mengelompokkan transaksi sejenis dan juga meringkas data keuangan yang lain. Hasil dari peringkasan data ini kemudian dilakukan posting melalui rekening yang bersangkutan di dalam buku besar. Adapun bentuk jurnal yang biasa digunakan ialah sebagai berikut:

  1. Jurnal Penerimaan kas ialah jurnal yang disediakan khusus untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
  2. Jurnal Pengeluaran kas ialah jurnal yang khusus disediakan untuk mencatat segala jenis pengeluaran kas.
  3. Jurnal Pembelian ialah jurnal yang digunakan untuk mencatat pembelian secara kredit. Pembelian secara tunai akan masuk kedalam jurnal pengeluaran kas.
  4. Jurnal Penjualan ialah jurnal yang memang disediakan secara khusus guna  mencatat transaksi penjualan dengan cara kredit. Penjualan yang bertransaksi secara tunai kemudian akan dimasukkan dalam jurnal penerimaan kas.
  5. Jurnal Umum ialah jurnal yang memang disediakan secara khusus guna mencatat koreksi transaksi, penyesuaian pembukuan, dan juga hal lain lain yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus.

3. Buku Besar

Buku Besar (General Ledger), adapun buku besar terdiri dari kumpulan rekening-rekening yang fungsinya untuk meringkas data keuangan yang sudah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar dianggap juga sebagai wadah penggolongan data keuangan bagi penyajian laporan keuangan.

4. Buku Pembantu

Buku Pembantu (Subsidiary Ledger), adapun buku pembantu ini berisi rekening-rekening pembantu dalam merinci data keuangan, misalnya seperti  mengelompokkan jenis transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan satu dengan yang lainya.

5. Laporan

Laporan, adapun laporan ini adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Adapun bentuknya adalah berupa neraca, laporan harga pokok produksi, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar hutang, dan juga daftar saldo persediaan.

Tujuan Sistem Akuntansi


Selanjutnya yang perlu dibahas adalah tujuan sistem akuntansi yakni mewujudkan sistem akuntansi yang tepat guna dan juga semestinya bisa mengetahui mengenai pembangunan sistem akuntansi itu sendiri, bagaimana hubungan kerjasama dengan sumberdaya manusia dan yang lainya dalam suatu perusahaan guna  mewujudkan tujuan perusahaan yang bersangkutan.

Sedangkan untuk tujuan sistem akuntansi yang dikemukakan oleh seorang ahli yaitu Mulyadi adalah sebagai berikut:

  1. Menyediakan informasi untuk  pengelolaan kegiatan usaha maupun bisnis yang baru.
  2. Bisa dihasilkan oleh sistem terdahulu, baik itu tentang mutu, struktur dari sebuah informasi, maupun keakuratan penyajian yang sudah terkandungdi dalamnya.
  3. Dapat melakukan perbaikan dan juga pengendalian akuntansi secara internal perusahaan guna melakukan perbaikan terhadap tingkat keandalan atau yang biasa disebut dengan reliability informasi akuntansi guna membuat catatan yang lengkap tentang pertanggungjawaban serta perlindungan terhadap kekayaan (aset) yang ada pada sebuah perusahaan.
  4. Diharapkan bisa mereduksi biaya klerikal di dalam penyusunan catatan akuntansi tersebut.

Manfaat Sistem Akuntansi

Selanjutnya yang dibahas adalah manfaat sistem akuntansi yakni sebagai berikut:

  1. Menyediakan ataupun menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga perusahaan bisat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan juga efisien.
  2. Meningkatkan kualitas dan juga mengurangi biaya produksi produk maupun jasa yang dihasilkan.
  3. Meningkatkan efisiensi kinerja bisnis, baik itu pada bagian keuangan dan juga bagian lainnya.
  4. Meningkatkan kemampuan dalam hal  pengambilan keputusan.
  5. Meningkatkan sharing knowledge.

Dari manfaat di atas tentu bisa dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi ini berperan penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik, tentu saja perusahaan bisa melakukan proses operasi dan informasi dengan lebih efektif dan juga efisien karena.

Ini semua disebabkan karena adanya pengendalian yang mampu mengendalikan proses-proses tersebut hingga akhirnya dapat menghasilkan tujuan yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Bukan hanya itu, sebab  informasi akuntansi yang dihasilkan pada sistem tersebut bisa dipertanggungjawabkan untuk selanjutnya digunakan dalam mengambil sebuah keputusan tentang keuangan perusahaan maupun digunakan oleh pihak eksternal perusahaan guna berhubungan dengan kegiatan bisnis.

Sehingga saat perusahaan bisa menjalankan sebuah sistem informasi akuntansi secara baik, maka otomatis tujuan dan manfaat di atas bisa dirasakan langsung dampak positifnya bagi perusahaan tersebut. Sebaliknya, apabila perusahaan tidak dapat menjalankan sebuah sistem informasi keuangan dengan cara baik, maka sudah tentu akan terjadi hambatan dalam proses bisnis.

Hal inilah yang akan berakibat pada kegiatan bisnis yang tidak dapat berjalan baik dan lancar.Selain  daripada itu, informasi keuangan yang dihasilkan memang tidak begitu akurat serta tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan pun pada akhirnya sulit untuk bisa dicapai.

Oleh karena itu, suatu perusahaan yang menjalankan bisnis perlu merancang dan juga menjalankan dengan baik sistem informasi akuntansi termasuk juga subsistem dengan cara memperhatikan beberapa komponen pada sistem informasi akuntansi tersebut.

Contoh Sistem akuntansi

Berikut ini adalah beberapa contoh dari sistem akuntansi yang diterapkan didalam akuntansi:

1. Akuntansi manajemen

Tujuan dari akuntansi manajerial adalah untuk memberikan manajer dengan informasi untuk merencanakan, mengendalikan dan mengelola operasi bisnis. Ini menyediakan manajemen dengan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan penting tentang bisnis.

Salah satu jenis sistem akuntansi manajerial adalah akuntansi biaya. Biaya sistem akuntansi rekor biaya aktual yang dikeluarkan dalam memberikan produk atau layanan, membandingkan biaya-biaya untuk biaya standar atau direncanakan dan menyoroti varians untuk penyelidikan dan menindaklanjuti. sistem akuntansi manajerial lain adalah akuntansi ramping.

Akuntansi ramping melibatkan pemeriksaan proses dan hasil terkait untuk menentukan bagaimana untuk menciptakan nilai lebih untuk biaya kurang, menghilangkan pemborosan sumber daya.

Artikel Terkait : Free Download Materi Lengkap Pengantar Akuntansi 2

2. Akuntansi Persediaan (Inventory Accounting)

sistem akuntansi persediaan digunakan untuk merencanakan dan melacak tingkat persediaan, dan kegiatan inventarisasi terkait. Salah satu sistem persediaan umum adalah kode bar pelacakan. Setiap item persediaan ditandai dengan kode bar.

Sebagai barang inventaris dibawa ke gudang atau pindah dari gudang, kode bar yang dipindai untuk menambah atau mengurangi persediaan. sistem bar code juga dapat digunakan untuk melacak untuk dan account untuk item seperti yang berpindah-pindah di sebuah gudang.

Tipe lain dari sistem akuntansi persediaan adalah RFID, sebuah teknologi baru yang akan melihat diperluas digunakan. Jenis sistem, lebih maju dari bar coding, memiliki perangkat pada setiap item persediaan yang memancarkan sinyal.

Kita dapat mendeteksi sinyal dan melacak persediaan. Tidak seperti bar coding, sistem ini dapat melacak gerakan yang sebenarnya dari persediaan secara real time ketika bergerak di sekitar gudang.

3. Akuntansi industri-spesifik

sistem akuntansi juga mencakup aplikasi industri-spesifik. Sebuah sistem akuntansi ritel, misalnya, memiliki kebutuhan yang berbeda dibandingkan industri lain. Penjualan ditangkap pada titik penjualan menggunakan point-of-sale cash register yang terkomputerisasi.

Artike Terkait : 13 Software Akuntansi Terbaik di Indonesia

Ketika item dijual, sistem akuntansi ritel harus melacak dan benar melaporkan markdown barang dagangan. software akuntansi hukum memiliki persyaratan khusus lain juga, termasuk pelacakan waktu yang dihabiskan oleh pengacara, jumlah dolar dari waktu ditagih keluar berdasarkan tarif per jam dan tingkat pemanfaatan masing-masing pengacara. Tingkat pemanfaatan adalah persen dari waktu seseorang menghabiskan yang ditagih sebagai lawan administrasi.

4. Akuntansi Non-Profit

Tidak-untuk-laba akuntansi memiliki set sendiri yang spesifik dari persyaratan pelaporan. Misalnya, dana harus dilacak sehingga sumbangan ditunjuk untuk tujuan tertentu dengan benar menghabiskan. Perangkat lunak ini juga harus mampu menghasilkan laporan donasi yang melaporkan jumlah disumbangkan oleh donor individu.

Demikianlah informasi mengenai sistem akuntansi yang perlu diketahui. Semoga memberikan manfaat dan juga menambah wawasan.


Leave a Comment

Tutup Iklan