Profil Muhammad Sadad, Pendiri dan CEO Brand Erigo

Traveling memang sudah bukan lagi menjadi hal yang tabu dan wah di kalangan masyarakat. Bahkan di era sekarang ini, traveling sudah menjadi suatu kebiasaan dan juga hobi baru yang dimiliki oleh tiap tiap individu di masyarakat, khususnya Indonesia.

Sektor pariwisata yang semakin maju dan banyaknya tempat wisata baru yang mulai menampakkan diri semakin membuat fenomena traveling menjadi satu hal yang tidak boleh terlewatkan oleh manusia. banyaknya peminat di bidang traveling tentu dapat menjadi sebuah peluang usaha yang bisa dimaksimalkan, salah satunya adalah dengan menyediakan berbagai barang untuk kebutuhan bertraveling yang banyak dibutuhkan para travellers.

Berbekal pengalaman dan fenomena yang terjadi di masyarakat ini, mengilhami Muhammad Sadad untuk meluncurkan brand Erigo. Usaha dengan brand Erigo milik Sadad ini, sampai tahun 2015 sejak pertama diluncurkan bahkan sudah mencapai omset sekitar 22 miliar dan bahkan terus bertambah setiap tahunnya. Dalam artikel ini kami uraikan mengenai kisah sukses dari Muhammad Sadad, founder dan CEO dari brand Erigo.

PENDIRIAN BRAND ERIGO

Adanya begitu besar peluang yang terdapat dalam kegiatan traveling membuat Muhammad Sadad mulai mencari ide untuk mendirikan brand Erigo atau dikenal dengan Erigo Store. Muhammad Sadad, diusianya yang masih sangat muda ini pada awalnya hanya menjalankan usaha bisnis fashion yang mempunyai brand “selected and go” di tahun 2010 lalu.


Seiring berjalannya waktu dan makin berkembangnya usahanya tersebut, maka brand tersebut berganti menjadi Erigo yang khusus menyediakan berbagai macam kebutuhan traveling dengan tetap terus konsisten menyediakan desain dan produk yang nyaman dan enak dipakai oleh para konsumennya. Brand Erigo pada awalnya bahkan malah menyediakan fashion batik yang unik dan kasual yang menarik minat masyarakat cukup baik.

BRANDING ERIGO

Sejak September 2015, Muhammad Sadad mulai menerapkan strategi bisnis baru bagi brand Erigo karena menyadari adanya potensi yang besar bagi brandnya untuk terus berkembang. Akhirnya, Sadad merebranding Erigo menjadi sebuah brand berkonsep style dan traveling mengikuti tren yang sedang berkembang di masyarakat. Selain menjalankan usahanya tersebut, ia juga menggunakan branding dengan aktivitas traveling sehingga mendukung konsep yang diusungnya yaitu produk yang disediakan khusus untuk kebutuhan traveling.

Usahanya pun semakin nyata dan menjanjikan saat ia dan tim melakukan sesi foto produk di beberapa negara yang ada di belahan dunia. Tidak heran bila usaha dan hasil kerja kerasnya ini mampu meraih omset yang sangat besar yaitu 22 miliar di kalangan brand lokal indie. Meskipun sudah tergolong sukses, namun Sadad bertekad untuk terus mengembangkan brandnya dengan berbagai konsep baru yang inovatif agar tetap dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat.

STRATEGI MARKETING ERIGO

Sadad memilih untuk bekerjasama dengan beberapa blogger untuk menjadi brand ambassador dari Erigo, yaitu Febrian dan Lala Karmela. Konsep marketing yang diusung oleh Erigo pun sangat menarik dimana nantinya BA tersebut akan mendukung Erigo Campaign dengan berkeliling nusantara menggunakan produk milik Erigo yang diabadikan dalam sebuah tayangan visual menarik dan tersaji dalam 12 episode yang akan selalu dinantikan masyarakat. Selain promosi, ada tujuan lain yang ingin dicapai oleh Sadad, yaitu agar anak anak mudah di Indonesia juga lebih mengenal keberagamaan budaya dan pariwisata di Indonesia.

Selain itu, Sadad juga mengikutkan brand Erigo dalam sekitar 44 event selama beberapa bulan guna menjalani strategi marketing. Ditambah lagi dengan terus menambah effort dalam merketing offline di tahun 2016 lalu membuat brand Erigo semakin familiar dan banyak digunakan oleh masyarakat dimana hal ini akan menguntungkan Muhammad Sadad dan timnya sekaligus memberikan hal hal yang positif kepada masyarakat melalui marketing campaignnya.


Leave a Comment

Tutup Iklan