Konten:
Definisi Manajemen Nyeri Non Farmakologi
Pengertian manajemen nyeri non farmakologi adalah upaya mengelola sakit atau nyeri yang dirasakan tanpa menggunakan obat-obatan yang biasanya menggunakan pengobatan alternatif.
Pada umumnya saat kita mengalami nyeri, pasti kita berharap kepada perawat agar rasa nyeri kita berkurang atapun menghilang. Akan tetapi bagi seorang perawat bukan pekerjaan mudah untuk melakukan hal itu.
Definisi Menurut Ahli
Menurut The Internasional Association for the Study of Pain (IASP), mendefinisikan nyeri sebagai fenomena kombinasi dari aspek sensori, emosional, kognitif serta eksistensi dari keadaan pathology fisik tidaklah mutlak muncul pada pasien yang sedang mengalami nyeri.
Dalam manajemen nyeri (pain management) merupakan salah satu cabang ilmu medis yang berkaitan dengan upaya menghilangkan atau meringankan rasa nyeri (pain relief). Nah salah satu menggunakan pendekatan farmolkologikal (pain modifiers) serta non farmakologikal serta psikologikal.
Nah kita hanya akan membahas tentang manajemen nyeri non farmakologial saja, menurut kutipan dari https://windyasih.wordpress.com, manajemen nyeri non farmakologikal merupakan upaya dalam mengatasi ataupun menghilangkan nyeri dengan pendekatan non farmakologi.
Download PPT Manajemen Nyeri
Untuk itu silahkan download materi manajemen nyeri ppt dibawah ini :
Teknik Manajemen Nyeri
Nah upaya yang digunakan dapat berupa distraksi, relaksasi, message, dan lainnya. Berikut ini merupakan penjelasannya.
1. Distraksi
Merupakan teknik yang mana dilakukan agar mengalihkan perhatian klien dari nyeri. Ada beberapa teknik distraksi yang dapat kita lakukan.
- Melakukan aktivitas yang sanagt disukai, seperti halnya membaca, menulis, ataupun mewarnai.
- Melakukan pengompresan hangat pada bagian yang nyeri.
- Bernafas secara lembut serta berirama secara teratur.
- Menyanyi berirama serta menghitung ketukannya.
2. Therapi musik
Merupakan suatu proses interpersonal yang mana digunakan agar mempengaruhi keadaan fisik, emosional, mental, estetik serta spiritual agar dapat membantu kita meningkatkan atau mempertahankan kesehatan yang kita punyai.
3. Message atau pijatan
Hal ini digunakan untuk menanipulasi pada jaringan lunak yang mempunyai tujuan untuk mengatasi masalah pada fisik, fungsional ataupun terkadang pada psikologi.
4. Guide Imaginary
Meruapakan upaya yang dilakukan agar mengalihkan persepsi rasa nyeri kita, dengan jalan mendorong kita untuk berkhayal dengan bimbingan.
5. Relaksasi
Teknik ini biasanya didasarkan pada keyakinan bahwa tubuh berespon pada ansietas yang merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi penyakitnya. Taknik ini juga berguna untuk menurunkan ketegangan fisiologis.
Teknik ini utamanya membutuhkan posisi yang paling nyaman buat kita, serta dilengkapi dengan lingkungan yang begitu tenang. Dalam teknik relaksasi ini mempunyai banyak jenisnya, salah satunya adalah relaksasi autogenic.
Biasanya teknik relaksasi ini banyak kita pilih karena mudah kita lakukan dan juga tidak mempunyai resiko besar.
6. Akupuntur
Merupakan teknik pengobatan tradisonal yang mana asalnya dari Cina untuk memblok chi dengan menggunakan jarum serta menusukkannya ke titik-titik tubuh ttertentu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan yin dan yang.
Definisi Manajemen Nyeri Persalinan
Pengertian manajemen nyeri persalinan adalah upaya untuk mengelola nyeri yang dirasakan saat persalinan sehingga nyeri tersebut tidak berdampak terlalu buruk bagi ibu.
Pasti kita telah pernah merasakan namanya nyeri. Kita dapat mendefinisikan nyeri sebagai pengalaman sensori dan emosional yang mana tidak menyenangkan dari kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial.
Nyeri juga biasanya datang bersamaan dengan penyakit lain. Disini akan lebih spesifik membahas tentang manajemen nyeri yang terjadi pada saat persalinan.
Sesuai dengan kutipan dari lpkeperawatan.blogspot.co.id, nyeri dalam persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi serta penipisan serviks dan juga penurunan janin selama persalinan.
Nyeri tersebut diawali dengan dengan kontraksi rahim, yang mana biasanya sudah terjadi pada minggu ke-30 kehamilam (Braxton hcks). Hal ini terjadi karena perubahan hormon estrogen dan progesteron akan tetapi sifatnya tak teratur, tidak nyeri serta kekuatan kontraksinya sebesar 5 mmHG.
Biasanya nyeri pada saat persalinan diakibatkan oleh rangsanagan noiseptor dalam adneksa, uterus serta ligamen pelvis. Bonica serta MCDonald (1995) ada faktor yang mendukung hal tersebut, yaitu:
- Terjadinya pergangan otot polos telah ditunjukkan menjadi rangsang pada nyeri viseral.
- Intetnsitas dari rasa nyeri ini dikaitkan dengan terbentuknya tekanan intrauterin yang menambah dilatasi struktur tersebut.
- Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan , mereka mengalami yeri serupa dengan yang dirasakan selama kontraksi uterus.
Tahapan Nyeri
Terdapat tahap dalam nyeri, yaitu:
1. Transduksi
Merupakan proses dimana suatu stimuli nyeridirubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf. Nah stimuli ini dapat berupa fisik, suhu ataupun kimia.
2. Transmisi
Merupakan proses penyampaian impuls nyeri dari nosiseptor saraf perifer melewati kornu dorsalis, dari spinalis menuju korteks serebri.
3. Modulasi
Yaitu proses pengendalian internal oleh saraf, yang dapat meningkatkan ataupun mengurangi penerusan impuls nyeri.
Klasifikasi Nyeri
Adapun dalam klasifikasi nyeri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
1. Klasifikasi secara umum:
- Nyeri akut, nah nyeri ini bersifat mendadak, durasi sngkat. Yang mana biasanya berhubungan dengan kecemasan.
- Nyeri kronik, nyeri ini berkebalikan dengan yang tadi, nyeri ini bersifat dalam, tumpul, sering diikuti dengan berbagai macam gangguan. Dan juga biasanya dimulai secara lambat dan akan terus meningkat secara perlahan secara permenit.
2.Klasifikasi nyeri secara spesifik, terdiri dari
- Nyeri somatik serta nyeri viseral, yang mana nyeri ini bersumber dari kulit serta jaringan dibawah kulit, yaitu otot serta tulang.
- Nyeri menjalar, yang mna biasanya tidak diketahui secara fisik, dan timbul akibat psikososial.
Cara Manajemen Nyeri
Adapun beberapa manajemen dalam nyeri ini, yaitu:
1. Massagge
Merupakan tindakan penekanan otot tangan pada jaringan lunak, biasanya pada otot tendon ataupun tendon, tanpa adanya pergesaran posisi sendi guna menurunkan nyeri, dan menghasilkan realaksasi dan meningkatkan sirkulasi. Adapun metode massage ini:
- Metode Effluerage
- Metode deep back massage
- Metode firm counter pressure
- Abdominal lifting
2. Relaksasi
Merupakan membebaskan pikiran serta beban dari ketegangan yang dengan sengaja diupayakan serta dipraktekkannya. Adapun manfaat dari relaksasi ini adalah:
- Menyimpan energi dan mengurangi kelelahan
- Menenangkan pikiran dan mengurangi stres
- Mengurangi rasa nyeri
Nah itu merupakan toeri tentang manajemen nyeri persalinan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. terimakasih telah menbaca artikel kami, samapi jumpa pada artikel selanjutnya.