Akuntansi Pemeriksaan

Akutansi audit di sebuah perusahaan pasti dilakukan suatu audit oleh beberapa staf. Para staf akan memeriksa seluruh data tanpa terkecuali. Hal tersebut disebut dengan auditing yang diperuntukan untuk menilai sekaligus memeriksa keungan dan badan yang bertanggung jawab dalam suatu perusahaan.

Definisi Umum Akuntansi Auditing

Pengertian akuntansi pemeriksaansecara umum ialah sebuah proses yang sistematik supaya mendapatkan serta mengevaluasi beberapa bukti berupa data fisik maupun non fisik secara objektif berdasarkan pernyataan-pertanyaan dari kegiatan atau aktivitas dan kegiatan ekonomi yang bertujuan menetapkan kesesuaian antara pernyataan berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebelumnya, hasilnya diserahkan kepada pihak yang berkepentingan.

Pengertian Akuntansi Pemeriksaan Menurut Ahli

Sedangkan untuk pengertian akuntansi pemeriksaan menurut para ahli antara lain sebagai berikut ini :

1. Sukrisno Agoes

Definisi akuntansi pemeriksaan menurut agoes adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak independen secara sistematis dan kritis terhadap seluruh laporan keuangan yang disusun manajemen, serta semua catatan pembukaan dan bukti pendukung, yang bertujuan untuk memberi suatu pendapat tentang kewajiban atas laporan – laporan tersebut.

2. Konrath

Makna akuntansi pemeriksaan menurut konrath ialah suatu kegiatan pemeriksaan yang dilakukan secara objektif untuk mendapatkan serta mengevaluasi semua bukti berdasarkan kegiatan dan kejadian ekonomi supaya menyakinkan keterkaitan antara kriteria dan asersi yang ditetapkan sebelumnya serta mengkomunikasikan hasil tersebut kepada pihak yang berkepentingan.

3. Alvin A Arens, Mark S Beasley dan Randal J Elder

Akuntansi audit menurut alvin dkk ialah evaluasi dan akumulasi suatu bukti mengenai informasi untuk menentukan serta melaporkan kesesuaian antara informasi tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebelumnya yang dilakukan oleh pihak independen dan kompeten.

4. Whittington O Ray dan Kurt Pann

Auditing ialah suatu pemeriksaan terhadap laporan – laporan keuangan perusahaan oleh akuntan publik independen. Auditing terdiri atas penyelidikan – penyelidikan untuk mencari catatan keuangan dan semua bukti pendukung akan laporan tersebut.

5. PSAK, tim sukses UKT akuntansi 2006

Auditing ialah proses atau kegiatan yang sistematik dengan tujuan mendapatkan dan mengevaluasi semua bukti yang telah dikumpulkan berdasarkan asersi atau pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi serta memperhatikan tingkat hubungan antara asersi dengan bukti serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak – pihak yang berkepentingan.

6. Arens dan Loebbecke

Auditing ialah proses mengumpulkan dan mengevaluasi seluruh bukti mengenai informasi – Informasi yang diukur berdasarkan entitas ekonomi yang dilakukan pihak – pihak kompeten dan independen untuk menentukan serta melaporkan tingkat kesesuaian informasi dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.

7. Mulyadi

Auditing ialah proses yang sistematik untuk mendapatkan serta mengevaluasi semua bukti secara objektif tentang pernyataan atas kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya, kemudian menyampaikan hasil tersebut kepada pihak yang berkepentingan.

Tujuan Akuntansi Pemeriksaan Atau Auditing


Ada 7 tujuan akuntansi pemeriksaansecara umum, tujuan tersebut antara lain sebagai berikut ini :

1. Completeness

Completeness atau kelengkapan, makna dari akuntansi pemeriksaan supaya menyakinkan semua transaksi yang telah dicatat maupun yang berada di dalam jurnal yang ada secara aktual dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Accurancy

Accurancy atau ketepatan, hal ini untuk memastikan seluruh transaksi serta saldo yang tersedia dan telah dicatat sesuai dengan jumlah dan perhitungan yang tepat dan benar, kemudian diklasifikasikan serta dicatat dengan tepat dan berat. Rincian saldo akan sesuai dengan angka – angka yang telah tercatat. Perhitungan saldo dilakukan dengan tepat dan benar.

3. Existence

Existence atau eksistensi, tujuan dari auditing ialah memastikan seluruh harta serta kejadian maupun kegiatan yang telah tercatat dan mempunyai eksistensi. Hal tersebut memang terjadi pada hari dan jam tertentu, sehingga transaksi atas kegiatan ekonomi tersebut harus benar terjadi secara nyata dan bukan merupakan fiktif atau sekedar karangan belaka.

4. Evaluation

Evaluation atau penilaian, auditing dilakukan untuk memastikan jika semua prinsip akuntansi yang telah berlaku di semua kalangan dan telah ditetapkan dengan tepat dan benar.

5. Clarification

Clarification atau klasifikasi, dengan adanya auditing, seluruh transaksi maupun kegiatan ekonomi yang telah tercantum di dalam jurnal telah diklasifikasikan secara tepat dan benar. Apabila terkait, maka perhitungan saldo akhir yang telah dicatat dan di daftar klien akan terklasifikasi dengan tepat, benar dan sesuai dengan bukti yang ada.

6. Cut off

Cut off atau pisah batas, dengan auditing semua bukti transaksi yang telah tercatat sesuai dengan waktu yang tepat dan aktual. Hasil jurnal juga memungkinkan mengalami suatu kesalahan dan harus dilakukan pemeriksaan ulang dan dipisahkan. Persiapan jurnal yang akan diaudit, harus mendekati masa periode auditing.

Disclosure atau pengungkapan, hal ini bertujuan untuk memastikan jumlah saldo serta persyaratan pengungkapan yang terkait dan disajikan dalam bentuk laporan ataupun catatan kaki dengan aktual dan tepat. Laporan-laporan tersebut juga dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan secara wajar, jelas dan tidak terindikasi adanya fiktif. Fungsi akuntansi pemeriksaan ini adalah fungsi audit yang utama.

Manfaat Akuntansi Pemeriksaan Atau Auditing

Kegunaan akuntansi pemeriksaan mempunyai manfaat bagi seluruh pihak dan bukan hanya pihak eksekutif. Pihak yang mendapat manfaat akuntansi pemeriksaan ialah pihak yang diaudit, anggota lain atau pihak eksternal.

1. Manfaat Audit untuk Internal

Manfaat auditing bagi pihak yang diaudit meliputi :

  1. Dapat menambah integritas atau menghubungkan semua laporan keuangan yang ada, sehingga laporan keuangan tersebut dapat dipercaya oleh semua pihak internal maupun eksternal. Untuk pihak internal antara lain seluruh pegawai, staf, pemegang saham, kreditor atau anggota yang terlibat di dalam perusahaan maupun komunitas tersebut. Sedangkan pihak eksternal ialah pemerintah dan semua orang yang tidak terkait.
  2. Mencegah serta menemukan adanya suatu fraud atau kecurangan yang telah dilakukan oleh semua pihak yang diaudit di dalam suatu perusahaan.
  3. Memberi dasar atas asersi atau pernyataan – pertanyaan supaya lebih aktual dan dapat dipercaya. Asersi atau pernyataan tersebut dijadikan sebagai suatu aset dalam menyusun surat pemberitahuan pajak untuk diserahkan kepada pemerintah.
  4. Dengan adanya auditing, secara tidak langsung membuka secara lebar pintu masuk untuk para investor supaya memberikan pembiayaan operasional.
  5. Mempersiapkan suatu kesalahan serta beberapa penyimpangan keuangan di dalam jurnal atau catatan keuangan.

2. Manfaat Audit untuk Eksternal

Sedangkan untuk manfaat auditing bagi pihak eksternal adalah:

  1. Memberi suatu asersi supaya dapat menyakinkan kreditur dengan tujuan supaya dapat memberikan pinjaman kredit tanpa adanya suatu kecurigaan
  2. Dapat membuat suatu perusahaan mempunyai suatu dasar asersi dengan aktual yang bertujuan untuk klaim asuransi atas seluruh kerugian yang telah terjadi yang disebabkan faktor – faktor tertentu.
  3. Membuat suatu asersi yang bersifat independen kepada konsumen, reseller, distributor serta bagian marketing dalam menentukan dasar penjualan, pembelian maupun penggabungan antar perusahaan.
  4. Dapat menyakinkan Serikat Buruh atas dasar dari suatu asersi dalam penyelesaian terhadap sengketa tentang pemberian upah, tunjangan, pph, pemotongan upah, hingga tanggungan asuransi kesehatan serta ketenagakerjaan.

Akuntansi pemeriksaan hanya suatu cara yang cukup sistematik untuk memastikan dan mengevaluasi laporan keuangan. Selain itu dapat memutuskan dan mengetahui dengan pasti perkembangan suatu perusahaan.


Leave a Comment

Tutup Iklan