Bagaimana Sejarah Perkembangan Strategi Pemasaran ?

Awal mula munculnya konsep strategi untuk pertama kali dibicarakan oleh orang Yunani, namun lebih ditekankan pada militer, bukan pada bisnis. Strategi bisnis baru muncul beberapa abad kemudian. Sedangkan perencanaan strategi formal dimulai pada Perang Dunia II, setelah itu ada empat fase perkembangan (Schnaars, 1991) yaitu:

1. Budgeting dan Overall Strategy (dekade 1950)

Munculnya strategi modern ditandai oleh dua tren seteleh Perang Dunia II, yaitu (1) perkembangan teknik penganggaran (budgeting) dan (2) usaha untuk menemukan cara strategi perusahaan yang terintegrasi.

a.Budgeting

Budgeting merupakan praktik keuangan dan akuntansi untuk mengalokasikan dana dalam suatu perusahaan. Pada tahun 1950an yang ada hanyalah anggaran tahunan yang menggunakan dana untuk berbagai proyek dalam suatu perusahaan.

Pembuatan anggaran berdasarkan perencanaan yang teliti dengan mempertimbangkan semua penjualan, biaya, keuntungan serta neraca dalam jangka waktu pendek.

Karena masih dalam waktu yang pendek maka belum dapat mencerminkan strategi, mak penekananya hanya pada pengendalian. Budgeting yang dapat mengendalikan operasi dari sebuah perusahaan sering disebut perencanaan keuangan dasar (basic financial planning).

b.Pencarian strategi yang terintegrasi

Pada tahun 1950an teori bisnis masing-masing hanya berkembang berdasarkan masing-masing disiplin ilmu saja. Misalkan pemasaran hanya akan membahas pemasaran saja, begitupun dengan produksi juga hanya membahas produksi saja.


Masing-masing disiplin ilmu berdiri sendiri, tanpa ada integrasi fungsi-fungsi tersebut mencapai tujuan yang menguntungkan perusahaan dengan keseluruhan. Karena adanya kebutuhan strategi perusahaan yang terintegrasi ini memunculkan perencanaan jangka panjang.

2. Perencanaan Jangka Panjang (dekade 1960)

Ada faktor yang mempengaruhi peralihan dari budgeting pada perencanaan jangka panjang, yaitu:

a. Konsekuensi Budgeting Jangka Panjang

Keputusan penganggaran tahunan punya dampak satu tahun lebih kepada perusahaan. Misalkan perusahaan mendanai proyek baru, maka hasil dari pendanaan tersebut baru akan dirasakan beberapa tahun kemudian. Oleh karena itu penganggaran tahunan ini berkembang menjadi perencanaan jangka yang lebih panjang.

Baca Juga : Definisi dan Pengertian Manajemen

b. Minat terhadap Tujuan dan Sasaran

Minat ini untuk menciptakan strategi perusahaan yang terintegrasi difokuskan pada penetapan tujuan dan sasaran secara objektif. Budgeting sederhana mendorong untuk merespon perusahaan secara keseluruhan.

  • Kecenderungan Terbentuknya Konglemerasi
    Konglemerasi ini menyulitkan pengalokasian dana-dana perusahaan yang dibutuhkan. Pada dasarnya perusahaan menekuni berbagai bisnis yang berbeda namun manajemen tidak familiar dengan spesifikasi dan potensi terhadap masing-masing bisnis.
  • Alokasi Sumber Daya
    Sebagai akibat dari konglemerasi maka terjadi ketidakjelasan bisnis mana yang akan diberi dana besar dan mana yang memperoleh dana yang lebih sedikit.Pada tahun 1960 terjadi boom ekonomi sehingga muncul banyak peluang bisnis baru, namun tidak semua peluang investasi terdanai karena terbatasnya dana yang tersedia.Karena perusahaan semakin kompleks dalam operasi yang dijalankan maka semakin dibutuhkan perencanaan yang sistematis.Hal ini mendorong perencanaan jangka panjang, yang punya dua karakteristik, yaitu:
  1. Tujuan dan Sasaran
    Karakteristinya adalah misi, tujuan dan saran. Tujuan ini ditetapkan oleh manajemen puncak dan dikomunikasikan terhadap semua anggota perusahaan. Strategi dirancang untuk memperoleh tujuan tersebut,. Sasaran dan tujuan merupakan salah satu kontribusi terhadap perencanaan jangka panjang.
  2. Peramalan Jangka Panjang
    Pada tahun 1960 perencanaan jangka panjang didasarkan pada peramalan jangka panjang. Sebelum melakukan perencanaan jangka panjang maka akan dilakukan peramalan terlebih dahulu baru ditetapkan perencanaan sesuai hasil peramalan.

Baca Juga : Batasan atau Limit di Instagram

3.Formula Planning (dekade 1970)

Formula planning merupakan konsep yang konsisten dan mudah dipahami untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan. Ada macam-macam formula planning ini namun yang paling terkenal atau paling banyak digunakan adalah Boston Consulting Group’s Growth-Share Matrix (BCG)2.

4.Strategic Thinking (dekade 1980)

Strategic thinking pertama kali dikemukakan oleh Poter. Strategic thinking merupakan alternatif bagi orang yang menanggap strategic planning telah usang. Strategic thingking membuat trend baru, seperti:

  1. Peralihan dari peramalan ke keunggulan bersaing
  2. Peralihan dari Elitism menjadi Egalitaranism
  3. Peralhan pesaing menjadi pesaing dan pelanggan
  4. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas
  5. Peralihan dari yang bersifat kaku menjadi fleksibel

Leave a Comment