Manajemen Modal Kerja

Dalam menjalankan sebuah perusahaan baik berskala kecil sampai besar pasti membutuhkan modal.

Agar modal yang dimiliki dapat terkelola dengan baik maka perlu adanya manajemen modal kerja yang baik dan benar untuk kelancaran usaha.

Modal kerja dalam perusahaan dibagi menjadi dua elemen dasar yaitu aktiva lancar (current asset) dan hutang lancar (current labiates).

Kedua modal ini sangat mempengaruhi keberhasilan operasional perusahaan.

Oleh karena itu diperlukan pengelolaan manajemen modal kerja yang baik untuk menjaga biaya operasional perusahaan tetap stabil.

Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai definisi manajemen modal kerja, konsep, tujuan dan kebijakan.

Apa Pengertian Manajemen Modal Kerja?

definisi manajemen modal kerja

Istilah manajemen berasal dari kata dalam Bahasa Inggris ‘management’ yang memiliki arti pengelolaan.

Sementara manajemen modal kerja adalah aktivitas pengelolaan finansial dalam suatu perusahaan yang bersumber dari aktiva lancar dan hutang lancar.

Perusahaan selalu memiliki modal kerja digunakan sebagai penopang keseluruhan biaya operasional untuk mendukung kinerja perusahaan yang optimal.

Untuk modal aktiva lancar berasal dari kas, sekuritas, piutang, persediaan dan pendanaan.

Sementara yang termasuk dalam hutang lancar adalah hutang wesel, hutang dagang, hutang pajak penjualan dan pendapatan yang diterima di muka.

Bagaimana Konsep Modal Kerja?

konsep modal kerja

Sebuah konsep dibuat untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Berikut ini tiga konsep yang digunakan dalam menejemen modal kerja yaitu:

1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini fokus pada penggunaan aktiva lancar untuk memenuhi seluruh biaya operasional jangka pendek dalam suatu perusahaan.

Konsep ini dikenal sebagai modal kerja kotor, karena modal kerja bisa berasal dari utang jangka pendek atau jangka panjang sehingga tingkat likuiditas perusahaan kurang terjamin.

2. Konsep Kualitatif

Konsep kedua ini fokus pada kualitas modal kerja yang digunakan untuk biaya operasional.

Keuntungan dari konsep ini adalah tingkat likuiditas perusahaan lebih terjamin karena modal kerja berasal dari pinjaman jangka panjang sehingga disebut modal kerja bersih.

3. Konsep Fungsional


Konsep terakhir ini lebih fokus pada peningkatan perolehan laba perusahaan.

Menurut konsep ini, semua modal kerja yang dipakai diharapkan dapat meningkatkan perolehan laba perusahaan.

Apa Tujuan Adanya Manajemen Modal Kerja?

tujuan manajemen modal kerja

Manajemen modal kerja mempunyai tujuan tertentu sehingga mampu menjaga tingkat likuiditas atau daya kekuatan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

Berikut beberapa tujuan utamanya menurut ahli ilmu manajemen Kasmir, yaitu:

  • Memenuhi profitabilitas atau kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
  • Mendapatkan modal kerja yang cukup sehingga dapat memenuhi kewajiban sesuai batas waktunya.
  • Mendapatkan tambahan dana dari kreditor jika rasio keuangan memenuhi syarat pinjaman.
  • Memaksimalkan pengelolaan aktiva lancar untuk meningkatkan penjualan dan laba.
  • Melindungi perusahaan jika terjadi krisis modal kerja yang disebabkan oleh turunnya nilai aktiva lancar.

Apa Kebijakan Modal Kerja?

kebijakan modal kerja

Berdasarkan arti manajemen modal kerja sebagai pengelolaan finansial atau dengan kata lain menjaga daya kekuatan perusahaan dalam perputaran modal kerja.

Maka sudah pasti terdapat kebijakan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Berikut ini tiga kebijakan modal kerja yang digunakan oleh perusahan, yaitu:

1. Kebijakan Konservatif

Pada kebijakan ini seluruh modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel ditanggung menggunakan sumber dana jangka panjang.

Lalu sebagian modal kerja variabel yang tersisa ditanggung menggunakan sumber dana jangka pendek.

Penggunaan sumber dana jangka panjang untuk menanggung seluruh modal kerja permanen, karena jatuh tempo pelunasan dana lebih lama sehingga perusahaan dapat memutar pengelolaan keuangan untuk membayarnya.

2. Kebijakan Agresif

Untuk kebijakan ini merupakan kebalikan dari kebijakan konservatif.

Sumber dana jangka panjang digunakan untuk menanggung sebagian modal kerja permanen.

Sedangkan sebagian modal kerja pemain yang tersisa dan seluruh modal kerja variabel ditanggung menggunakan sumber dana jangka pendek.

3. Kebijakan Moderat

Pada kebijakan ini, modal kerja permanen ditanggung menggunakan sumber dana jangka panjang dan modal kerja variable ditanggung menggunakan sumber dana jangka pendek.

Karena modal kerja permanen harus selalu ada dan jumlahnya tetap, sedangkan modal kerja variabel jumlahnya selalu berubah sesuai dengan kondisi perusahaan.

Setelah memahami ulasan singkat tentang pengertian manajemen modal kerja, tentu Anda bisa mengetahui betapa pentingnya hal tersebut untuk usaha.

Dimana semua pengelolaan yang dilakukan bertujuan mendukung dan meningkatkan kemampuan finansial perusahaan. Semoga bermanfaat.


Leave a Comment